Jumat, 29 Mei 2015

Bali Kuingin Kembali


 Pantai Nusa Dua

Pulau Dewata, hmmm siapa yang tak mengenalnya?? Seluruh penjuru dunia sudah mengetahui keeksotisan pulau ini. Banyak destinasi wisata yang bisa kita kunjungi di tempat ini. Hidup di pulai Bali bagaikan liburan setiap hari. Bagaimana tidak? Setiap sudut pulau ini pasti ada saja spot yang menarik untuk kita kunjungi.

Sunset Pantai Kuta
Saya pribadi memang baru dua kali mengunjungi pulau surga ini dan langsung jatuh cinta. Rasa enggan untuk meninggalkan pulau ini begitu kuat. Tapi beruntunglah saya karena selalu punya alasan untuk kembali ke pulau ini. Adik perempuan saya satu-satu nya kuliah di Bali. hahaha.. tertawa licik yang selalu saya lakukan ketika ingat alasan itu dan terus mendoktrin adik saya untuk mengambil kuliah di pulau ini.

"Dut, lo ambil kuliah di Udayana aja, lamayan kan kalo gue liburan ke Bali jadi bisa nebeng tempat tinggal lah" tutur saya saat itu. Beruntung saya dan adik saya sama-sama memiliki pemikiran picik. Tanpa pikir panjang dia pun meng- iya- kan perkataan saya.

Pertama kali menginjakan kaki di Bali adalah saat saya KKL dengan teman-teman sejurusan saya. Kurang puas dan rasa sesal yang saya dapat tak membuat saya kapok pergi ke Bali. Planning selalu saya buat hingga pada akhirnya saya diberi kesempatan lagi untuk mengunjungi pulau ini. Tidak tanggung-tanggung!! Satu bulan lebih saya disini. Benar-benar liar deh karena merasa bebas. 

Pada saat itu memang masa-masa saya habis selesai skripsi dan sangat membutuhkan vitamin sea. Setiap hari saya ke pantai yang ada di Bali. Mulai dari pantai yang memang sudah eksis dan menjadi magnet nya Bali sampai ke pantai yang entah apa itu namanya.


Selain wisata pantai, saya juga banyak menikmati kuliner khas Bali. Ya memang kalau kita tidak teliti hati-hati nanti salah makan. Tapi ada satu tempat makan yang menurut saya wajib dikunjungi. Selain murah, rasa nya pun enak dan halal. Rumah makan itu ada di tepi pantai matahari terbit atau orang mengenalnya sanur. Rumah makan ini menyediakan menu khas laut. Tapi yang juara itu Sop Ikannya. Dengan harga 18 Ribu saya sudah bisa menikmati semangkuk penuh sop ikan.


Terima Kasih
Salam Hangat
Eka \m/

Kamis, 28 Mei 2015

Hai Wanita!! Tak Buruk Menjadi Seorang Traveler!



Traveling bisa dikatakan sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang termasuk untuk saya sendiri. Melakukan perjalanan sudah menjadi kebutuhan saya. Semacam ada yang kurang dan rasa janggal jika satu bulan saja saya tidak berkelana.

Bepergian ke tempat yang baru menjadi satu penghargaan terhadap diri saya atas segala pencapaian yang sudah saya peroleh. Bagi sebagian orang ini adalah kegiatan yang kurang berguna dan terlalu banyak membuang-buang waktu dan biaya. Tapi bagi saya, plesir menuju tempat yang baru adalah hal yang luar biasa. Karena kegiatan ini membuat saya berbeda dengan kebanyakan orang lainnya.

Kesan urakan dengan gaya berpakaian semau gue, itulah yang banyak dikatakan orang kepada saya. Tak jarang menjadi pusat perhatian dan banyak orang memandang aneh kepada saya. Mungkin ini masih menjadi hal yang tabuh, namun tak apa inilah saya.

Ada beberapa hal yang membuat saya merasa bangga menjadi wanita treveler:
1. Merasa Mandiri dan Kuat

Mengapa? Karena saat bepergian pastilah kita harus menyiapkan banyak perlengkapan. Perlengkapan itu harus kita siapkan sendiri dan harus dibawa sendiri. Beban berat yang harus dibawa bukan menjadi penghalang saat melakukan perjalanan. Bagi kebanyakan wanita, membawa beban berat di punggung masih menjadi satu hal yang seharusnya tidak dilakukan wanita. Tapi bagi saya, itu menjadi satu tantangan untuk mampu membawa beban tersebut dan ada kesan "tidak manja" yang saya lihat.

2. Tidak Ribet

Ribet adalah kata yang sering melekat untuk kaum wanita. Menjadi seorang traveler wanita membuat saya bisa menyederhanakan hal yang rumit. Contohnya: Saya tidak harus pusing apabila disuatu tempat yang saya kunjungi tidak mendapat penginapan yang bagus. Asalkan aman bagi saya itu sudah menjadi hal yang lebih dari cukup.

3. Berani

Tidak harus bergantung dengan orang lain untuk melakukan perjalanan. Beberapa kali saya melakukan perjalanan sendiri dan itu bukan sesuatu yang buruk. Justru disitu saya merasa lebih leluasa karena tidak harus menyatukan banyak tujuan dan pikiran dari banyak orang. Melakukan perjalanan sendiri bisa dijadikan ajang untuk mengenal diri kita lebih jauh. Bisa bebas berekspresi tanpa harus terlalu banyak memikirnkan banyak orang. Karena terkadang jiwa membutuhkan waktu sendiri.

4.  Memperluas Relasi

Saya sering melakukan perjalanan ke beberapa tempat yang baru tanpa mengenal atau tanpa ada orang yang saya kenal di daerah tersebut bahkan tanpa teman yang mendampingi selama perjalanan. Tapi disitu saya bisa membuka relasi baru dengan berkenalan. Saya memiliki banyak teman baru dari berbagai daerah yang membuat hasrat berplesir saya semakin besar karena sudah mendapatkan relasi baru bahkan di tempat yang cukup endemik.

5. Pelampiasan Kesedihan

Maksudnya, terkadang ketika saya merasa sedih entah karena pekerjaan atau karena rotasi kehidupan bahkan percintaan. Traveling menjadi salah satu obat saya untuk menghilangkan atau sejenak melupakan problematika kehidupan. Sehingga saat saya kembali, saya sudah siap untuk menebar aura positif dengan lingkungan sekitar saya.

6. Merasa Punya Banyak Pengetahuan

Traveling membuat kita mampu membuka mata. Di tempat baru saya banyak belajar hal baru yang jarang orang tidak tahu. Pelajaran berbeda di tempat yang berbeda.. Belajar banyak bahasa, budaya bahkan sejarah-sejarah tempat terseut.

7. (Berharap) Bisa Menginspirasi Banyak Orang Khususnya Sesama Wanita

Saya yakin sebenarnya banyak sekali wanita yang ingin melakukan perjalanan sendiri namun terbentur dengan rasa khawatir akan keamanan dirinya. Dengan saya share pengalaman ini, saya berharap bisa mengispirasi banyak wanita agar tidak usah gusar dan takut untuk bepergian sendiri. Karena dengan traveling kita akan belajar waspada dengan sendirinya. Kita bisa membedakan mana yang tulus mana yang tidak. Bisa memahami banyak karakter manusia. Dan ( siapa tau ) bisa menemukan tambatan hati.


Terima Kasih
Salam Hangat
Eka \m/


Rabu, 27 Mei 2015

Mencari Ketenangan Di Kulon Progo

Siapa yang tak mengenal Yogyakarta? Kota romantis yang tak pernah habis ide kreatifnya. Entah hanya perasaan saya saja ataukah kalian pun merasakannya. Sekali Menginjakkan kaki di kota ini ada rasa rindu dan ingin kembali ke kota ini.

Bukan menuju Kota Yogjakarta tujuan liburan saya kali ini. Pilihan plesir kali ini jatuh pada Wisata Alam Kali Biru di Kulon Progo. Selain memang saya tertarik karena posting foto para traveler, saya mencari suasana ramah dan damai yang sulit saya temukan di Ibukota.

Betul saja, tak nampak ada kemacetan, ini sangat cocok bagi pekerja yang sudah penat dengan pekerjaan kantor terlebih yang tiap hari selalu dibayang-bayang dengan kemacetan. Udara di Kulon Progo masih terbilang bersih. Banyak hamparan sawah dan aliran sungai yang bersih dari sampah.

Dari Kota Jogja

Cukup 45 menit dengan kecepatan 60 - 70 km/jam laju kendaraan saat itu. Karena keadaan cukup lengang, saya cukup leluasa melalukan manuver dengan skuter matic. Dari Kota Yogya, traveler bisa mengambil jalan menuju Wates dengan mengikuti marka jalan bewarna hijau yang sudah terpampang. 

Selesai marka menuju Wates tak lagi ditemukan, kalian lanjut mengikuti arahan Purworejo. Sesampai di Godean, kalian bisa menemukan marka jalan yang bertuliskan Kalibiru. Ikuti dan telusuri maka kalian akan sampai.

Keadaan jalan raya cukup mulus, pun pom bensin yang banyak tersedia di sepanjang perjalanan. Namun, ada baiknya kalian jangan terlalu mengosongkan tangki kendaraan karena perjalanan saat di Desa Kalibiru cukup menguras bahan bakar.

Di Kalibiru


 Sampai di tempat tujuan, saya langsung memarkirkan sepeda motor saya di pekarangan rumah salah satu warga. Denagn 2.000 rupiah kalian boleh dizinkan untuk memarkir kendaraan kalian. Dan mudah-mudahan keamanan terjamin.

Desa Kalibiru memang sudah dikukuhkan sebagai desa wisata. Namun, bukan berarti semua harga yang disuguhkan ditempat ini dinaikkan standar nya menjadi standar tempat wisata lainnya. Harga tiket masuk kawasan hanya 5000 rupiah dan sudah termasuk asuransi dan fasilitan hot spot gratis.



Apabila ingin menikmati fasilitas outbond, pengunjung cukup membayar 35 ribu dan langsung bisa menikmati pemandangan sejuk dari atas papan yang ada di pohon yang sudah di desain sedemikian rupa.

Bila lapar, disana sudah ada kantin yang berjejer menyuguhkan berbagai macam jajanan. Harga yang disajikan pun ramah cocok untuk backpacker dengan budget pas pasan seperti saya. 


Terima Kasih
Salam Hangat
Eka \m/

Sabtu, 09 Mei 2015

Coba Adrenaline Di Pantai Timang

Jalanan yang cukup sulit untuk dilalui menjadi salah satu kendala bagi pera pelancong untuk menmah pantai cantik ini. Pantai yang sejak tahun 2012 disulap menjadi temapt wisata ini sangat menarik untuk dikunjungi.

Semula, pantai ini hanya sebagai tempat para nelayan untuk menjaring lobster. Namun, sejak 2012 daang turis asal Korea dan menjadikan Pantai Timang selabagi lokasi Syuting Reality Show, eksistensi pantai ini menjadi meningkat.

Mulai 2013, pantai ini menjadi sering dikunjungi oleh wisatawan yang ingin mencari suasan baru. Diakui oleh Pak Siswanto, ini menjadi sumber rejeki yang baru untuk kami para nelayan, dulu para nelayan hanya  menggantungka hidup dari menjaring lobster yang tiap tahun jumlahnya semakin berkurang. Sekarang nelayan bisa menambah pendapatan dari wisatawan yang ingin mencoba sensasi naik gondola.

"Dulu pendapatan kita cuma dari hasil kita melaut mbak, njaring lobster pake bubu yang hasilnya nggak seberapa. Tiap tahun juga jumlah dan ukurannya semakin kecil, kalo dijual ya murah. Sekarang Alhamdulillah kita punya pendapatn tambahan malah bisa nyerap tenaga buat warga sini." ujar Pak Siswanto


Gondola di Pantai Timang

Semula gondola ini hanya menggunakan tiga tali tambang. Namun, seiring dengan peminat yang meningkat tim nelayan lobster memikirkan keamanan bagi para wisatawan. 2012 Tambang ditambah jumlahnya menjadi lima dan ditahun 2014 tambah lagi menjadi 10 tambang. 

Hal ini diakui oleh Pak Siswanto, " karena kita belum ada jaminan asuransi mbak makanya kita mikir gimana caranya biar lebih aman buat yang mau naik. Makanya tambangnya kita tambah dan terus kira rawat. Kalo tambangnya mulai bermasalah langsung kita ganti sama yang baru. Kalo kayunya mulai rapuh kita langsung buat gondola yang baru. " cetus Pak Siswanto.

Biaya agar bisa menyebrang dengan gondola ini di harga bandrol mulai 50- 150 ribu rupiah. Biaya tersebut memang cukup mahal untuk wisatawan dengan uang pas pasan seperti saya. Tetapi, jika kita menelisik lebih dalam, biaya tersebut bisa untuk membatu perekonomian nelayan yang sedang paceklik dan juga untuk perawatan. Selain itu, warga bahu membahu melakukan swadaya untuk memperbaiki akses jalan menuju Pantai Timang yang kondisinya rusak.



Terima Kasih
Salam Hangat
Eka \m/

Sensasi Baru Dari Pantai Nglambor, Gunung Kidul

Sajian berbeda dapat dirasakan diantara sederetan pantai cantik yang berada di Gunung Kidul. 
Pantai Selatan terkenal dengan keganasan ombaknya. Namun, Pantai Nglambor cukup aman untuk melakukan kegiatan snorkling. 

Pantai yang baru-baru saja menjadi primadona ini mulai dikembangkan potensinya oleh warga desa Purwodadi sejak awal Maret 2015. Benar saja, tak perlu waktu yang lama unutk menjadikan Pantai ini sebagi tujuan wisata. 

Memang akses menuju pantai ini cukup sulit, dikarenakan jalanan yang masih batu kapur dan cukup berbahaya jika hujan mengguyur. Tiga kilometer jarak dari Jalan Raya Pantai Selatan menuju bibir Pantai Nglambor. Cukup melelahkan tapi terbayar ketika sampai.

 Pantai Nglambor dari atas bukit

Pasang dan surut keadaan laut menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan ketika ingin melakukan kegiatan snorkling. Apabila laut sedang pasang, maka ombak akan sangat berbahaya dan sangat tidak dianjurkan untuk main ke laut. Namun, ketika surut, kita bisa langsung main ke air dengan mengikuti batasan area yang diperbolehkan.

Cukup dengan 35.000 kita bisa menikmati fasilitas snorkling berupa masker, pelampung, sepatu karet, foto bawah air dan pendamping. Durasi yang ditawarkan hanya satu jam karena harus bergantian dengan pengunjung yang lain yang ingin menikmati fasilitas snorkling.

Seorang pengunjung yang berani renang hingga dasar goa

Saat surut, pengunjung bisa melakukan snorkling sampai ke gua bawah laut yang ada dibawah tebing. Karena arus tidak deras dan aman untuk melakukan kegiatan itu. Adrenalin sangat terpacu, karena sangat membutuhkan keberanian yang besar.



Terima Kasih
Salam Hangat
Eka \m/